Wednesday, 26 October 2011

Makalah Tentang Provinsi RIAU

Kebetulan ane dapet tugas dari guru Geografi ane buat ngringkes tentang Provinsi Riau, meski belum pernah kesana sih, ga mungkin banget... siapa tau bermanfaat,,,

No
Nama
Kabupaten
Fungsi
Luas (ha)
SK Penetapan
1
Pulau Laut
Kep. Riau
Cagar Alam
400,0
13/Kpts/Um/3/1968
2
Pulau Berkey
Bengkalis
Cagar Alam
500,0
-
3
Pulau Burung
Kep. Riau
Cagar Alam
200,0
13/Kpts/Um/3/1969
4
Kerumutan
Kampar/ Indragiri Hulu
Suaka Marga
120.000,0
350/Kpts/Um/6/1979
5
Danau P. Besar/ Danau Bawah
Bengkalis
Suaka Marga
15.000,0
846/Kpts/Um/1/1980

Geografis
Provinsi Riau terdiri dari daerah daratan dan perairan, dengan luas lebih kurang 8.915.016 Ha (89.150 Km2), Keberadaannya membentang dari lereng Bukit Barisan sampai dengan Selat Malaka terletak antara 01° 05’ 00” Lintang Selatan - 02° 25’ 00” Lintang Utara atau antara 100° 00’ 00” - 105° 05’ 00” Bujur Timur. Disamping itu sesuai Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 terdapat wilayah lautan sejauh 12 mil dari garis pantai.
Di daratan terdapat 15 sungai, diantaranya ada 4 sungai besar yang mempunyai arti penting sebagai sarana perhubungan seperti Sungai Siak (300 Km) dengan kedalaman 8 -12 m, Sungai Rokan (400 Km) dengan kedalaman 6-8 m, Sungai Kampar (400 Km) dengan kedalaman lebih kurang 6 m dan Sungai Indragiri (500 Km) dengan kedalaman  6-8 m. Ke 4 sungai yang membelah dari pegunungan daratan tinggi Bukit Barisan Bermuara di Selat Malaka dan Laut Cina Selatan itu dipengaruhi pasang surut laut.

Adapun batas-batas Provinsi Riau bila dilihat posisinya dengan negara tetangga dan provinsi lainnya adalah                sebagaiberikut:
a. Sebelah Utara               :  Selat Malaka dan Provinsi Sumatera Utara.
b. Sebelah Selatan           :  Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatera Barat.
c. Sebelah Timur               :  Provinsi Kepulauan Riau dan Selat Malaka.
d. Sebelah Barat               :  Provinsi Sumatera Barat dan Sumatera Utara.

Provinsi Riau terdiri dari 10 Kabupaten dan 2 Kota

Pulau
Provinsi  Riau  memiliki pulau-pulau yang cukup banyak, baik kecil maupun besar, baik yang bernama maupun yang belum bernama dan baik yang berpenghuni maupun yang belum berpenghuni.  Jumlah pulau di Provinsi Riau sebanyak 3.214 buah (sebelum dimekarkan menjadi dua Provinsi), diantaranya 743 buah pulau sudah mempunyai nama, sedangkan yang lainnya belum mempunyai nama. Sebagian besar pulau-pulau kecil yang terhampar di Laut Cina Selatan belum dihuni penduduk.
Sedangkan pulau-pulau yang terdapat di sepanjang pantai Riau Daratan berhadapan dengan muara sungai-sungai besar, seperti; Pulau Lalang, Rupat, Bengkalis, Padang, Ransang, Tebing Tinggi, Penyalai, Serampang, Muda, Pancung, Kateman, dan lain-lain. Pulau-pulau ini masing-masing mempunyai sejarah dan peranan tersendiri. Diantaranya Pulau Bengkalis, yaitu suatu pulau dimana terdapat Kota Bengkalis yang sudah memegang peranan sejak abad 14 Masehi dalam perdagangan internasional. Pulau Tebing Tinggi adalah suatu tempat terdapatnya Kota Selat Panjang, salah satu kota penting pada saat ini. Di daerah Bagan Siapi-api terletak pulau yang bernama Berkeh, yaitu pulau baru terbentuk beberapa tahun terakhir ini akibat endapan sungai Rokan.
Hampir 71.33 persen Provinsi Riau merupakan daerah lautan (masih bergabung dengan Provinsi Kepulauan Riau), dengan panjang garis pantai 1.800 mil.  Berdasarkan Undang-undang No. 5 tahun 1983, Luas Zone Ekonomi Eksklusif (ZEE) Provinsi Riau adalah 379.000 Km2. Namun setelah terjadi pemekaran wilayah belum ada data yang pasti berapa panjang garis pantai Provinsi Riau pada saat ini. Hingga saat ini belum ada pengukuran yang dilakukan oleh pihak yang berwenang terhadap panjang garis pantai Provinsi Riau setelah terjadinya pemekaran wilayah.

Iklim
Daerah Riau beriklim tropis basah dengan rata‑rata curah hujan berkisar antara 1000‑3000 mm per tahun yang dipengaruhi oleh musim kemarau dan musim hujan.  Daerah yang paling sering ditimpa hujan setiap tahun adalah Kota Pekanbaru 193 hari, Kabupaten Indragiri Hulu 178 hari, Kabupaten Pelalawan 147 hari, Kabupaten Rokan Hulu 136 hari, dan Kabupaten Kampar dengan jumlah hari hujan 110 hari. Jumlah Curah Hujan tertinggi pada tahun 2009 terjadi di Kabupaten Kampar dengan curah hujan sebesar 3 349,0 mm, disusul Kota Pekanbaru sebesar 3 214,4 mm, sedangkan curah hujan terendah terjadi di Kota Dumai sebesar 635,0 mm.  Selanjutnya menurut catatan Stasiun Meteorologi Simpang Tiga, suhu udara rata‑rata di Kota Pekanbaru tahun 2009 menunjukkan 28,0 celcius dengan suhu maksimum 36,0 celcius dan suhu minimum 21,0 celcius.

Topografi
Provinsi Riau memiliki topografi dengan kemiringan lahan 0 – 2 persen (datar) seluas 1.157.006 hektar, kemiringan lahan 15 – 40 persen (curam) seluas 737.966 hektar dan daerah dengan topografi yang memiliki kemiringan sangat curam (> 40 persen) seluas 550.928 (termasuk Provinsi Kepulauan Riau) hektar dengan ketinggian rata-rata 10 meter di atas permukaan laut. Secara umum topografi Provinsi Riau merupakan daerah dataran rendah dan agak bergelombang dengan ketinggian pada beberapa kota yang terdapat di Wilayah Provinsi Riau antara 2 – 91 m diatas permukaan laut. Kabupaten Bengkalis merupakan kota yang paling rendah, yaitu berada 2 meter dari permukaan laut, sedangkan Kota Pasir Pengaraian  berada 91 m dari permukaan laut. Kebanyakan kota di Provinsi Riau berada dibawah 10 meter di atas permukaan laut, seperti  Rengat, Tembilahan, Siak, Bengkalis, Bagan Siapi-api dan Dumai.
Sebagian besar tanah daratan daerah Riau terdiri dari daratan yang terjadi dari formasi alluvium (endapan), dibeberapa tempat terdapat selingan neogen, misalnya sepanjang Sungai Kampar, Sungai Indragiri dan anaknya Sungai Cinaku di Kabupaten Indragiri Hulu bagian selatan. Tetapi di daerah perbatasan sepanjang Bukit Barisan sepenuhnya terdiri dari lapisan permikarbon, peleogen dan neogen dari tanah padsolik yang berarti terdiri dari induk batuan endapan.
Keseluruhan daerah tersebut dapat dikatakan tanah tua sedangkan selebihnya membentang ke utara sampai dengan daerah-daerah pantai, merupakan kontruksi dari formasi jenis tanah alluvium (endapan) yang berasal dari zaman Quarter sampai dengan  zaman Recen, terlebih-lebih pada daerah bencah berawa-rawa sepanjang daerah pantai utara. Provinsi Riau terdapat empat jenis tanah (berdasarkan penelitian Zwieryeki, tahun 1919-1929), yakni :

a.       Jenis tanah Organosol Glei Humus
b.      Jenis Tanah Padsolik Merah Kuning dari Alluvium
c.       Jenis Tanah Padsolik Merah Kuning dari batuan endapat
d.      Jenis tanah Padsolik Merah kuning dari batuan endapan dan batuan beku.

Jenis-jenis tanah tersebut terutama didapati di daerah-daerah sepanjang pantai sampai dengan pertengahan daratan yang berformasi sebagai daratan muda  tidak bergunung-gunung, bahkan beberapa bagian terdiri dari tanah bencah berawa-rawa

No comments:

Post a Comment