Saturday 14 May 2011

Tak Jera-Jera

Pagi itu, Santo dan Rusdi bekerja seperti biasanya untuk mengurusi ayam-ayam. Ia berdua bekerja di kios ayam Sawung Mulia milik Agus Purnoto yang berada di Pasar Segamas dengan menjual ayam. Pagi hingga siang hari Ia berdua dan si pemilik tak banyak mendapat pelanggan sama seperti hari kemarin. Siang hari, si pemilik kios memikirkan sesuatu agar kiosnya tak banyak mendapat rugi. Lalu, Ia pun mendapatkan ide yaitu memberhentikan Santo dan Rusdi agar hasil dari penjualan ayam tidak merugi. Sorenya saat akan menutup kios ayam, Santo dan Rusdi dipanggil oleh sang pemilik kios tersebut, “hai kalian berdua”, “ya pak” kata Santo dan Rusdi menjawab panggilan itu sambil berjalan mendekati Agus.”kesini kalian, saya akan bicara suatu hal, ayo duduk di sampingku” kata Agus. Santo menjawab “ya pak” sambil menyeret tangan Rusdi. “Pertama saya mengucapkan banyak terima kasih karena kalian sudah bekerja disini dengan baik, dan ini uang untuk kalian berdua untuk yang terakhir”, “maksud uang terakhir itu apa, pak?” sahut Rusdi dengan perasaan tidak enak. “Ya, maksudnya kalian tidak usah bekerja di sini lagi karena akhir-akhir ini ayam-ayam yang kita jual tidak laku oleh karena itu saya memberhentikan kalian berdua dengan sangat terpaksa” jawab Agus. Dengan menyesal Santo dan Rusdi pergi keluar dari kios ayam tersebut tanpa mengucapkan terima kasih atau salam sambil membawa sebuah kunci kios dengan tak sengaja.
Sudah seminggu kita mencari pekerjaan baru tetapi tak di terima” kata Rusdi kepada Santo dengan badan yang lemas karena seharian mereka mencari pekerjaan. Di jembatan sungai mereka saling saling tukar pikiran untuk mendapatkan pekerjaan baru. Akhirnya, Rusdi mendapat ide yaitu mencuri ayam milik Agus yang berada di Pasar Segamas. “Caranya bagaimana?” kata Santo dengan bingung. “Begini, saat kita di pecat dari kios ayamnya Agus tak sengaja saya membawa kunci gembok kios” jawab Rusdi, “ohh... besok kita akan beraksi dan dapatkan ayam itu lalu kita jual” sahut Santo. “ya, jam berapa” kata Rusdi dengan semangat, “sekitar jam 08.00 malam kita beraksi dan jangan lupa bawa kunci kios ayamnya”.
Keesokan harinya mereka berdua menggunakan sebuah motor untuk mencuri ayam-ayam di kios milik Agus Purnoto tetapi mereka berdua ketahuan oleh satpam Pasar tersebut yang sedang berjaga-jaga. Setelah satpam memanggil pemilik kios tersebut mereka berdua di maafkan dan di suruh pulang. Merekapun mengulang hingga yang ke 4 kalinya mencuri ayam di kios yang sama dan selalu ketahuan tetapi selalu di maafkan. Akhirnya, saat beraksi lagi mereka di laporkan ke polisi setempat karena sudah keterlaluan dan meresahkan. Mereka berdua terjerat pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan, polisi juga mengamankan sepeda motor Jupiter Z beserta STNK dan menyita kaos oblong, kaos tak berlengan serta sebuah kunci gembok baja stainless beserta anak kuncinya. Dan inilah akhir dari perjalanan pencurian yang dilakukan oleh Santo dan Rusdi yang sekarang menjadi tahanan.

Muhammad Iqbal X F
Absen/Induk : 22/4172