Monday 4 July 2011

Dieng, Pertama terjatuh, Pantura


Jam 7.15
Berangkat dari rumah menggunakan motor Supra X125 tahun 2006 ke rumah seorang teman SMA bernama Rizky. Sebelumnya saya pergi ke POM bensin untuk mengisi bensin yang sebelumnya hanya kurang dari 1 liter, setelah tank bensin motor saya penuh/full saya melanjutkan pergi ke rumah teman saya. Disana 1 orang teman lainnya sudah menunggu saya yang bernama Ardi, ia juga membawa Supra X125 tahun 2010.
Jam 7.45
Dengan Rizky membonceng Ardi, kami berangkat dari Purbalingga menuju pegunungan Dieng yang berada di Wonosobo. Saat di perjalanan kami bertemu dengan banyak bus Sinar Jaya dan 2 Damri yang berjurusan Jakarta Wonosobo, beberapa bus Budiman dan bus bumel jurusan Semarang Purwokerto lainnya seperti Raharja, Doa mama, dll (ngga ketemu si Nusantara). Dengan suguhan pemandangan pegunungan yang menabjubkan tak terasa kami sampai di Dieng.
Jam 10.00
Kami sampai di Dieng dan mengabadikan pemandangan indah di Dieng serta berfoto-foto bersama. Di sana terasa sangat dingin meskipun waktu menunjukan waktu 10.15 siang. Sebelumnya kami mengisi motor dengan bensin eceran sebanyak 2 liter. Kami bertiga tak melihat keindahan gunung Sindoro karena tertutup kabut tetapi kami masih melihatnya meskipun hanya samar-samar. Setelah Dieng kami sebenarnya ingin pergi ke Weleri melewati Alas Roban tapi kami seharusnya kembali ke Wonosoba ke arah Parakan atau lurus ke arah Bawang-Sukorejo tapi karena tak tahu jalan kami malah ke arah Batur-Kalibening-Kajen. Saat di Batur saya hampir terjatuh karena jalanan yang sangat menikung dan kecil dan dari arah berlawanan ada sebuah bus dan di Kalibening aku pun terjatuh di belokan tajam seperti tadi kali ini karena saat di tikungan saya menghindari sebuah jalan berlubang dan membanting stang ke arah kiri jalan karena takut ada kendaraan lain dari arah berlawanan dan motor tidak lecet terkena aspal kalau membanting stang ke arah kanan. Seingat saya, aku terjatuh dari motor dan motor bagian belakan mengenai perut saya. Kata teman ku yang persis di belakang saya motor memutar kedepan 2 kali 360˚(gila ga tuh kaya motogp. Kata orang dibelakang yang ngikutin bawa motornya aja kaya gitu) dan yang pertama terkena perut saya. Tapi anehnya motor hanya lecet sedikit, spion kiri pecah dan footstep hanya melengkung ke belakang. Setelah sekitar 15 menitan kami melanjutkan perjalanan menelusuri jalanan berkelok-kelok.(gue merasa bersyukur kalo tadi jurang gue udah mati kali ya???)
13.20
Kami telah melewati pegunungan dan sampai di daerah Kajen. Kami bertiga makan mie ayam ceker di pinggir jalan sambil melepas lelah. Setelah kenyang meskipun belum si, kami sholat Dzuhur di sebuah masjid yang masih di daerah Kajen.
14.45
Kami sampai juga di Pantura dan bertemu banyak bus contohnya Blue Star, Rosalia Indah, Nusantara, Shantika,Yudha Ekspress (pakai baju scorpion king yang lupa gue foto), Muji Jaya, Bejeu, Lorena, Karina, Sari Lorena, Dedy Jaya, Dewi Sri, Selamet, Harapan Jaya, Putra Remaja,Coyo, Kramat Djati, Pahala Kencana dan bus Bumel Lainnya. Di Comal kami berhenti sejenak di POM bensin untuk melepas lelah. Setelah itu kami melanjutkan hingga Tegal dan belok kiri kearah Slawi-Prupuk.
15.45
Kami sampai di Masjid Agung Kota Slawi dan melaksanakan Sholat Ashar sambil makan jajanan. Di Slawi juga kami mengisi full kembali tank bensin motor kami. Di pertigaan Prupuk kami belok ke arah kiri tepatnya ke arah Bumiayu. Sampainya di Bumiayu kami berhenti lagi di POM bensin. Dan juga bertemu banyak bus jurusan Jakarta-Purwokerto,dll.
18.00
Kami bertiga sampai di Ajibarang dan meneruskan perjalanan pulang ke rumah yang melewati purwokerto, di perempatan Padamara kami berpisah saya belok ke arah kiri lewat Purbasari Aquarium – Karanggambas dan desa saya Karangklesem dan teman saya lurus kearah Purbalingga.
18.30
Saya sampai di rumah dengan selamat meskipun luka lecet sedikit.
SELESAI
“PERJALANAN TOURING SEHARI YANG MENYENANGKAN”