Duta untuk Komodo Jusuf Kalla optimistis Taman Nasional Pulau Komodo
akan menjadi satu dari tujuh keajaiban alam dunia. Jika sampai terjadi,
Nusa Tenggara Timur di mana Pulau Komodo berada, akan menjadi ikon dan
tujuan wisata baru.
"Kita sebelumnya punya Bali. Bali makmur karena pariwisata. Tapi, NTT
makmur meski matahari 'keras', dengan ikon baru ini menumbuhkan
ekonomi-ekonomi baru," kata Jusuf Kalla dalam jumpa pers di Gedung
Energy, Jakarta, Sabtu 12 November 2011.
Mantan wakil presiden itu menyatakan, dengan menjadi bagian dari
tujuh keajaiban dunia, NTT akan menjadi daerah kunjungan wisata. Selain
itu, Komodo menjadi kebanggaan baru Indonesia.
"Dalam tahun-tahun terakhir ini kita butuh kebanggaan. Pertandingan
bola kita kalah, satu kalah, satu menang. Banyak yang melecehkan
pertandingan ini," kata JK. "Ada pedoman, kita harus melihat apa yang
dia buat."
JK juga membantah tuduhan komersialisasi atas Taman Nasional akan
membuat konservasi tidak berjalan. "Justru salah, karena di seluruh
dunia, konservasi terjaga karena didatangi, dikunjungi. Banyak
konservasi hilang karena tidak didatangi," katanya.
Kalla menyatakan, bangsa ini mudah bersatu dengan dua syarat yakni
tujuan yang jelas dan menggembirakan semua orang. "Saya heran kalau ada
orang yang dirugikan. Saya heran, (ada yang) seperti Dubes itu," kata
JK.
Tentu Dubes yang dimaksud adalah Duta Besar Indonesia untuk Swiss,
Djoko Susilo yang melansir Yayasan New7Wonders bukanlah yayasan yang
kredibel.
Jusuf Kalla kemudian menyatakan terima kasih kepada semua pihak yang telah membuat Komodo masuk jajaran 7 besar polling.
"Dalam lima hari semua terbalik. Ibu-ibu, anak-anak, semua orang
memerah semuanya. SMS sampai puluhan juta," kata JK. "Saya berterima
kasih pada semua pihak. Pekerjaan kita masih panjang." (art)
• VIVAnews