Friday, 28 October 2011

10 Keluarga Terkaya Di Asia I

VIVAnews - Pertumbuhan kekayaan Asia dianggap telah menciptakan jutawan dan miliarder lebih banyak dibandingkan kawasan negara lain di dunia. Private Banking Group Juliaus Baer memperkirakan total kekayaan individu atau high net worth individuals (HNWIs) dari 3,3 juta orang di Asia akan meningkat tiga kali lipat menjadi US$15,81 triliun pada 2015.

Pertumbuhan ekonomi yang meningkat, diikuti booming saham dan pasar properti, telah membantu sejumlah bisnis besar Asia untuk bergerak lebih cepat. Kondisi ini membuat budaya bisnis sejumlah keluarga kaya ikut aktif terlibat di dalamnya.

Para keluarga kaya ini telah banyak bergerak di sejumlah lini industri seperti terdapat di Thailand, Malaysia, Hong Kong, dan Singapura.

Seperti dikutip dari laman cnbc.com, setidaknya terdapat 10 keluarga kaya yang berasal dari Asia. Daftar orang kaya ini diperoleh dari Wealth-X, sebuah perusahaan penelitan yang menyediakan informasi bagi private banking dan perusahaan konsultan.

Total kekayaan keluarga kaya ini didasarkan pada kepemilikan perusahaan publik dan privat, pendapatan tunai, dividen, serta aset lain yang diinvestasikan. Daftar keluarga kaya ini juga mencatat setidaknya terdapat dua orang anggota keluarga yang ikut terlibat mengelola bisnis.
Berikut 10 keluarga yang memiliki kekayaan terbesar di Asia:


5. Sunnil Mittal dan keluarga
Aditya Mittal
Negara: India
Bisnis: Bharti Group
Perkiraan kekayaan: US$16,5 miliar

Sunil Bharti Mittal adalah pendiri bisnis Bharti Group, dan chairman dari perusahaan Bharti Airtel yang merupakan operator telekomunikasi terbesar di India. Perusahaan ini juga merupakan operator terbesar kelima di dunia dengan konsumen mencapai 200 juta pelanggan.

Mittal mendirikan bisnisnya pada 1976 pada usia 18 tahun dengan membangun pabrik perakitan sepeda dengan dana awal sekitar US$500 berasal dari sang ayah. Pria berusia 54 tahun itu lalu mengembangkan bisnis Bharti Telecom, perusahaan telekomunikasi yang pertama kali memperkenalkan perangkat telepon dengan tombol pada 1980-an, mesin fax, dan telepon nirkabel satu dekade kemudian.

Saat ini, perusahaan berminat untuk mengembangkan bisnis ritel, jasa keuangan, dan manufaktur dengan cabang operasi di 18 negara.

Dalam menjalankan bisnisnya, Sunil Mittal mengajak Rakesh Mittal dan Rajan Mital untuk mengepalai unit bisnis ritel dan pertanian. Sementara itu, anak Mittal Kavin dan Shravin baru saja bergabung dalam bisnis keluarga tersebut.

Kevin mengepalai bisnis telekomunikasi di Jepang, Softbank, yang mengembangkan media sosial, game, dan bisnis e-commerce.

4. Keluarga Kwok
Keluarga Kwok, hartawan Hong Kong
Negara: Hong Kong
Bisnis: Sun Hung Kai Properties
Perkiraan kekayaan: US$22 miliar

Keluarga Kwok adalah pendiri kerajaan bisnis Sun Hung Kai (SHK) Properties yang merupakan pengembang properti terbesar dari sisi nilai pasar.

Perusahaan ini didirikan pada 1963 oleh pebisnis China daratan Tak Seng Kwok dan mitranya Fung King Hey serta Lee Shau Kee. SHK Properties tercatat di Bursa Efek Hong Kong pada 1972 dan selanjutnya mulai menapak sebagai salah satu emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar. Saat ini, kapitalisasi pasar SHK mencapai US$34,25 miliar.

Tak Seng wafat pada 1990 dan meninggalkan bisnisnya kepada istrinya, Kwong Sihing dan tiga orang anaknya Raymond, Thomas, serta Walter Kwook.

Bisnis perusahaan ini terus berkembang seiring bisnis properti China dan Hong Kong yang terus menggeliat. Bulan lalu, kerajaan bisnis Kwok melaporkan kenaikan laba 55 persen menjadi US$2,75 miliar selama semester I-2011. Perusahaan juga telah selesai membangun gedung tertinggi di Hong Kong pada 2010, The International Commerce Center.

3. Lakshmi Narayan Mittal dan Keluarga
Lakshmi Nivas Mittal, pengusaha baja asal India
Negara: India
Bisnis: Ancelor Mittal
Perkiraan kekayaan: US$28 miliar

Lakshmi Narayan Mittal merupakan pendiri bisnis AncelorMittal, perusahaan penghasil baja terbesar di dunia. Mittal juga diketahui sebagai orang kaya keenam di dunia, berdasarkan majalah Forbes.

Konglomerat baja ini mendirikan perusahaan Mittal Steel pada 1989. Perusahaan ini bergabung dengan Ancelor pada 2006 yang berbasis di Luxembourg. Mittal merupakan chairman dan CEO kelompok bisnis ini dan memiliki saham 40 persen. Anggota keluarga lain yang dilibatkan adalah anaknya, Aditya yang menjabat chief financial officer, dan anak perempuannya Vanisha yang menjadi satu dari 11 anggota direksi.

Bisnis keluarga ini terus mendunia. AncelorMittal baru-baru ini bergabung dengan penghasil batu bara terbesar AS, Peabody untuk membeli 60 persen saham Macarthur Coal senilai US$5 miliar.

2. Li Ka-shing dan Keluarga
Li Ka-shing
Negara: Hong Kong
Bisnis: Cheung Kong, PCCW, Hutchison Whampoa
Perkiraan kekayaan: US$32 miliar

Li Ka-shing diketahui merupakan salah satu sosok pebisnis kuat di Asia. Perusahaannya kini mencatat kapitalisasi pasar US$92 miliar di Bursa Efek Hong Kong.

Memulai bisnis dengan sederhana, pebisnis yang berhenti sekolah pada usia 12 tahun ini mengelana di China daratan bersama keluarganya pada 1928. Setelah bekerja di perusahaan plastik, Ka-shing memulai bisnis pengolahan plastik pada usia 22 tahun, yang kini bernama Cheung Kong Industries yang merupakan salah satu perusahaan investasi real estate terbesar.

Perusahaan ini mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Hong Kong pada 1972 dan terus melakukan ekspansi bisnis, mengakuisisi Hutchinson Whampoa dan Hong Kong Electric.

Ka-shing kini melakukan diversifikasi bisnis termasuk bisnis perkapalan, telekomunikasi, sampai bioteknologi. Bisnis perusahaannya tersebar mulai dari Inggris, Australia, dan China.

Dua puteranya, Victor Tzar Kuoi dan Richard Tzar Kai Li kini menjalankan bisnisnya masing-masing. Victor merupakan kepala dari Cheung Kong, Hutchison Whampoa, dan KC Life Science. Sementara itu, Richard menjadi chairman dari perusahaan telekomunikasi PCCW.

1. Keluarga Ambani
Chairman Reliance Industries, Mukesh D Ambani
Negara: India
Bisnis: Reliance Industries dan Reliance Group
Perkiraan kekayaan: US$37,6 miliar

Ambani merupakan keluarga terkaya di wilayah Asia Pasifik dan pendiri Reliance Industries yang merupakan perusahaan terbesar India dengan nilai kapitalisasi pasar mencapai US$55,6 miliar.

Perusahaan ini dirintis oleh Dhirubhai Hirachand Ambani pada 1996 dengan mendirikan bisnis tekstil dan terus berkembang dengan melirik bisnis petrochemical, komunikasi, dan pembangkit listrik. Dhirubhai memulai bisnis sebagai pekerja hingga akhirnya menjadi hartawan di India.
Reliance Industries berubah menjadi perusahaan publik pada 1977 dan tak jarang harus menggelar pertemuan dalam sebuah stadium untuk mengakomodasi massa yang sangat besar.

Setelah kematian Dhirubhai pada 2002, puteranya Mukesh Ambani dan Anil Ambani mengambil alih bisnis keluarga tersebut. Namun, perselisihan di antara keduanya membuat kelompok bisnis ini pecah pada 2006.
Saudara tertua Mukesh Ambani mengambil alih Reliance Industries yang memiliki aset kelompok bisnis minyak. Sementara itu, Anil menjadi chairman Reliance Group yang mengelola bisnis telekomunikasi, pembangkit listrik, dan penyedia jasa kesehatan. (art)
• VIVAnews

No comments:

Post a Comment