Saturday, 5 November 2011

Ponsel Android Murah Cepat Rusak?

Handset berharga murah turut mendorong sistem operasi Android menjadi yang terpopuler di dunia. Namun disinyalir beberapa handset tersebut mudah rusak dan merugikan operator telekomunikasi yang membundlingnya.

Sebuah studi oleh firma layanan wireless WDS menyatakan ongkos perbaikan ponsel yang mungkin ditanggung oleh operator global bisa mencapai total USD 2 miliar. Dari keseluruhan handset yang dibundling, kegagalan hardware lebih umum terjadi di gadget Android dibanding iPhone dan BlackBerry.

Menurut WDS, perangkat Android murah yang ongkos pembuatannya kurang lebih USD 100 banyak bertebaran di pasar. Model tersebut banyak dijual oleh vendor kurang dikenal, sampai yang sudah punya nama besar.

Tim Deluca Smith selaku Vice President of Marketing di WDS menyakan mereka melakukan riset pada 600 ribu technical support operator di berbagai belahan dunia. Termasuk di Eropa, Amerika Utara, Afrika Selatan dan Australia.

Menurut Tim jika ada handset yang rusak, operator rata-rata harus mengeluarkan 80 poundsterling untuk ongkos servis, tranportasi barang ataupun untuk mengganti handset yang baru. Handset Android murah banyak dijual langsung oleh operator di berbagai negara meski kualitas dan mereknya sering dipertanyakan.

"Pada saat ini, Android seperti sebuah area liar," kata Smith, merujuk pada banyaknya vendor kurang dikenal yang mengadopsinya. Demikian seperti dilansir Reuters dan dikutip detikINET, Jumat (4/11/2011).

No comments:

Post a Comment