Gereja Katolik di Jerman dilaporkan mendapatkan
keuntungan miliaran euro dari penjualan ribuan buku porno berbagai
judul. Umat Katolik Jerman telah berulangkali memprotes, tapi tidak ada
perubahan.
Dilansir dari harian Jerman Die Welt, Jumat
28 Oktober 2011, keuntungan tersebut berasal dari perusahaan media
terbesar Jerman, Weltbild. Perusahaan ini memproduksi buku, DVD, musik,
dan yang terakhir, materi pornografi.
Tidak ada yang tahu siapa pemilik Weltbild sebelum laporan Buchreport mengatakan bahwa perusahaan dengan penjualan terbesar setelah Amazon ini dimiliki 100 persen oleh Gereja Katolik.
Perusahaan media ini membawahi Blue Panther Books yang khusus
mencetak materi pornografi. Tercatat, sekitar 2.500 judul buku erotis
terdapat pada katalog online mereka. Di antara judul-judulnya adalah Anwaltshure (Pengacara Pelacur), Vogelbar (Dapat Digagahi) dan Schlampen-Internat (Pelacur Asrama).
Tidak hanya perusahaan ini, Gereja Katolik Jerman juga dilaporkan
memiliki 50 persen saham pada perusahaan percetakan Droemer Knaur, yang
juga memproduksi majalah dewasa.
Saat ini, perusahaan Weltbild
yang berbasis di Augsburd mempekerjaan sekitar 6.400 orang, dan menjadi
salah satu perusahaan terbesar Jerman. Weltbild juga menguasai 20 persen
pasar buku negara tersebut.
Keuntungan tahunannya juga fantastis, mencapai 1,7 miliar euro atau
sekitar Rp21,1 triliun. Die Welt menuliskan bahwa keuntungan ini akan
semakin bertambah jika Weltbild meneruskan menjual materi pornografi.
Beberapa
komunitas Katolik yang mengetahui hal ini sejak lama, selama 10
terakhir telah berusaha memberitahu pihak gereja mengenai aktivitas
perusahaan yang mereka miliki. Bahkan pada tahun 2008, kelompok ini
mengirimkan 70 halaman dokumen berisikan bukti-bukti produksi pornograsi
WeltBild kepada semua uskup di keuskupan Jerman.
Kelompok ini
mengaku berang saat yang mereka terima adalah jawaban yang menurut
mereka munafik. "Weltbild mencoba untuk menghindari distribusi konten
pornografi," kata salah seorang juru bicara gereja.
• VIVAnews
No comments:
Post a Comment