Aktivitas sel otak bisa berubah akibat pemakaian ponsel (telepon
seluler) yang terlalu lama menempel di telinga. Radiasi elektromagnetik
yang lemah dari ponsel bisa mempengaruhi aktivitas sel-sel di otak.
Ilmuwan
dari National Institutes of Health AS menemukan bahwa menghabiskan
waktu 50 menit dengan telepon seluler yang menempel di telinga sudah
cukup untuk mengubah aktivitas sel di bagian otak yang paling dekat
dengan antena ponsel.
"Apa yang kami temukan adalah metabolisme
glukosa (tanda aktivitas otak) akan meningkat di daerah otak yang paling
dekat dengan antena telepon seluler," ujar Dr Nora Volkow dari NIH,
seperti dikutip dari Reuters, Rabu (23/2/2011).
Penelitian
ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana otak bereaksi terhadap medan
elektromagnetik yang dihasilkan oleh sinyal telepon seluler. Volkow
mengungkapkan bahwa dirinya cukup terkejut karena radiasi
elektromagnetik yang lemah dari ponsel bisa mempengaruhi aktivitas
sel-sel di otak.
Volkow dan tim mempelajari 47 partisipan yang
di-scan otaknya saat menggunakan telepon seluler selama 50 menit dan
saat telepon dimatikan.
Peneliti menemukan adanya peningkatan
metabolisme glukosa sekitar 7 persen pada daerah otak yang paling dekat
dengan antena ponsel saat telepon sedang digunakan. Hasil studi ini
telah dipublikasikan dalam Journal of the American Medical Association.
Penggunaan
ponsel telah meningkat secara drastis dan diperkirakan ada sekitar 5
miliar ponsel yang digunakan di seluruh dunia. Meskipun ponsel kerap
dihubungkan dengan risiko kanker otak, tapi belum ada bukti yang menyakinkan mengenai hal tersebut.
"Diperlukan
studi lebih lanjut untuk memastikan apakah sinyal dari ponsel ini
memiliki pengaruh langsung terhadap metabolisme sel-sel di otak, serta
menyelidiki apakah efek ini bisa berpengaruh terhadap kesehatan
seseorang," ujar Professor Patrick Haggard dari University College
London.
Meskipun belum diketahui dengan pasti apakah hal ini bisa
menimbulkan risiko atau tidak, tapi sebaiknya seseorang jangan terlalu
lama menempelkan telepon selulernya di telinga.
No comments:
Post a Comment