Tuesday 11 February 2014

Ramainya Pencari Sunrise di Bukit Sikunir


Di mulai dari selesainya kegiatan UKM di salah satu kampus negeri Semarang dan kebetulan akan ada liburan 2 minggu ane pun mudik ke Purbalingga, ane dengan ketiga teman ane memutuskan untuk mampir sejenak ke bukit Sikunir yang katanya memiliki pemandangan sunrise dan sunset yang memukau.

Setelah selesai persiapan sekitar jam 2 siang kami berempat dengan 2 motor menyusuri jalanan Ungaran - Bandungan - Temanggung dengan santai dan berhenti di masjid dekat dengan basecame Gn. Sindoro di Kledung untuk sholat Maghrib. Perjalanan dilanjut dengan jalanan menurun hingga Kertek sampai di Kota Wonosobo jam 19.30 sambil cari makan dan sholat Isya sekalian. Perut sudah, sholat sudah, bensin sudah perjalanan pun kami lanjutkan ke arah Dieng dengan hembusan angin malam Kabupaten Wonosobo yang begitu menusuk tulang-tulang kami. Menyusuri jalanan sepi hanya beberapa kendaraan yang lewat dan apes nya motor temen saya ga kuat nanjak jadi ane harus balik hampir 1 km buat bantu temen, untung ga kenapa-napa. Setelah sampai tugu Dieng dengan lancar kami pun bertanya pada beberapa orang yang lagi ngangkut sayur mayur tengah malem dan ternyata Sikunir masih 5 km lagi katanya, tapi kami disuruh menginap dulu saja di Masjid Dieng sebelah kanan jalan yang cuma 1 km dan ke Sikunir besok pagi-pagi sekali saja katanya. Kami berempat pun menurutinya dan benar saja pintu masjidnya ternyata terbuka jadi bisa beristirahat di dalam berelaskan sajadah, tetep saja dingin.

Sekitar jam 4 pagi datang seseorang lalu sholat sunah dan dilanjut adzan Shubuh pun berkumandang saling menyapa kabut pagi hari untuk bersiap-siap datangnya sang mentari di hari baru ini. Saking dinginnya ane susah tidur padahal badan udah capek abis perjalanan dari Semarang, apalagi saat wudlu wahh mantep pokoknya dehh. Selesai sholat kami melanjutkan perjalanan dan sepertinya kami sedikit terlambat karena memang perjalanan masih cukup jauh, dan sampai kami di desa tertinggi di Pulau Jawa tepatnya Desa Sembungan, Kecamatan Dieng, Kabupatan Wonosobo.

Tugu masuk Desa Sembungan

Bukit Sikunir dan Telaga Cebong
Setelah sampai kami disuruh membayar retribusi sebesar Rp 10.000 artinya Rp 2500/orang. Perjalanan dilanjut dengan jalanan berbatu menyusuri desa Sembungan lalu telaga Cebong dipagi hari yang begitu menenangkan jiwa. Persis sebelum bukit disebelah telaga kami memakirkan kendaraan, disini biaya parkir 1000/motor. Tempat parkir ini pun sudah penuh sesak oleh kendaraan baik motor, mobil, bahkan beberapa bus kecil ada.


Jalanan dari tempat parkir menuju Bukit
Melanjutkan perjalanan kaki dari tempat parkir sekitar kurang lebih 150 meter ke kaki bukit dan 500 meter ke puncak bukit. Disini kita perlu mengatur nafas karena ditempat tinggi oksigen berkurang dengan jalanan menanjak. Dengan hanya jalan setapak kecil ditambah ramainya pencari sunrise memang sedikit menggangu. Namun setelah sampai semuanya terbayarkan dengan keindahan alam yang begitu nyaman ini. Ya dari sini kita bisa liat megahnya Gunung Sindoro, Gunung Sumbing, Gunung Telomoyo, Gunung Merapi, Gunung Merbabu, Gunung Ungaran, Gunung Lawu, bukit-bukit yang begitu menakjubkan, desa-desa di Dieng, dll.

Sunrise bukit Sikunir, agak sedikit telat :(

Ramai

Ramai
Foto orang-orang diatas itu belum ada sebagian lho, saking ramai dan mulai terkenalnya bukit ini hingga Anda bisa dengan mudah menemui turis-turis asing.

Ane nih hehehe

keren dehh

Pemandangan ke arah barat
view Telaga Cebong dan Desa Sembungan tak kalah cantik
Maaf foto-foto diatas ada yang diambil saat akan pulang jadi tidak urut sebenernya, biar jelas saja tugu masuk, bukit, telaga, dan jalanan menuju ke bukit Sikunir.

Anda Tertarik ? hehehee

Ohyaa, salah satu temen saya yang ikut ke sini, kemarin meninggal dunia karena hipotermia di Gunung Ungaran saat mengikuti sebuah kegiatan, semoga arwahnya diterima disisi-Nya, aamiin :)

No comments:

Post a Comment