Saturday 27 August 2011

Bahayanya Banyak Tidur Dan Kurang Tidur


1.     Bahayanya Terlalu banyak tidur
 Anda pasti sudah mengetahui bahwa kurang tidur bisa berdampak buruk pada kesehatan fisik dan psikologis. Ternyata, terlalu banyak tidur juga bisa menimbulkan dampak yang sama.

Penelitian menunjukkan tidur lebih dari 6 hingga 8 jam dapat menurunkan harapan hidup orang dewasa sebesar 17 persen. Lalu, menurut ahli medis asal India, Dr. Prakash Lulla tidur terlalu banyak bisa menyebabkan diabetes, hipertensi, migrain, dan meningkatnya risiko penyakit jantung.

"Jika seseorang tiba-tiba tidur terlalu lama, itu juga bisa menjadi tanda adalah masalah pada sistem tiroid, kelainan pusat saraf atau kelainan metabolisme," Dr. Prakash Lulla, ahli medis asal India, seperti dikutip dari Idiva.

Hal yang menjadi masalah bukan tidur itu sendiri, tetapi penyebab terlalu banyak tidur. Menurut dr. Dube sebanyak 15 persen pasien depresi tidur terlalu lama. Trauma dan syok juga bisa membuat seseorang tidur lebih lama.   

"Salah satu efek yang paling sering terjadi dari terlalu banyak tidur adalah obesitas. Kelelahan dan rasa nyeri juga efek yang sering muncul," kata psikolog, Dr. Sunita Dube, seperti dikutip dari Idiva.com.

Kurang olahraga juga bisa mengurangi kualitas tidur dan kompensasinya adalah seseorang tidur lebih lama dari seharusnya. Untuk mengatasinya cobalah lakukan olahraga sederhana, seperti berjalan atau berlari di pagi hari sebelum memulai aktivitas.

Pola makan Anda juga sangat berpengaruh. Sebaiknya hindari atau kurangi konsumsi makanan-makan cepat saji. Pilihlah makanan yang dibuat dari bahan segar dan alami. Dengan begitu kualitas tidur menjadi lebih baik dan tubuh akan terasa fit.


2.     Bahayanya Kurang Tidur

 Pada era 1800-an, Thomas Edison menerangi dunia dengan bola lampu pijar. Tapi, siapa sangka, penemuan besar Edison ini menjadi faktor penyebab banyak orang mengalami kurang tidur. 

Hal ini bisa dilihat dari perubahan pola tidur dari tahun ke tahun. Pada era 1900, orang dewasa di Amerika tidur rata-rata sembilan jam per malam. Namun, pada era 2000, orang dewasa tidur rata-rata hanya tujuh jam per malam. Seiring berjalannya waktu pun, makin banyak orang yang merasa mengalami masalah kurang tidur.

Lantas, apa hubungan penurunan waktu tidur dengan penemuan Edison? Pada beberapa abad lalu, tidur memiliki siklus, dan erat kaitannya dengan rotasi bumi. Rata-rata manusia tidur saat hari sudah gelap dan bangun serta bekerja ketika cahaya datang.
Namun, dengan perkembangan dan meluasnya ketersediaan cahaya buatan, banyak orang lebih lama membiarkan matanya terbuka sambil beraktivitas. Stimulan seperti kafein juga memberikan kontribusi agar Anda lebih lama terjaga.

Akibatnya, saat ini makin banyak orang mengalami masalah kurang tidur. Dan, yang perlu Anda tahu, kurang tidur bisa mempercepat kematian. Berikut lima kondisi kurang tidur dapat memperpendek usia, seperti dikutip dari laman askmen.com:

1. Meninggal dalam kecelakaan mobil
Diperkirakan 100.000 kecelakaan mobil terjadi setiap tahun karena pengemudi mengantuk. Ini memberikan kontribusi sampai 1.500 kematian dan cedera per tahun yang tak terhitung jumlahnya melumpuhkan jalan raya.

2. Membahayakan diri di tempat kerja
Tidak cukup tidur akan mempengaruhi kinerja dan dapat menghalangi Anda mendapatkan promosi jabatan, atau bahkan kehilangan pekerjaan. Lebih buruk lagi, jika pekerjaan Anda melibatkan operasi alat berat atau mengemudikan kendaraan bermotor, seperti truk, bus atau forklift. Jika kurang tidur saat menjalankan alat-alat tersebut, Anda dapat menyakiti atau membahayakan jiwa Anda atau orang lain.

3. Mudah marah, depresi dan ingin bunuh diri
Tidur cukup adalah penting untuk mengistirahatkan tubuh sejenak dan mengembalikan energi. Jika tidak mendapatkan tidur cukup dapat menganggu emosi Anda, yang sebabkan stres dan depresi. Jika sudah dalam kondisi kronis, depresi berkepanjangan bisa memicu keinginan bunuh diri.

4. Obesitas
Kegemukan atau obesitas telah menjadi penyebab kematian dini akibat serangan jantung dan stroke. Tidak hanya pola makan buruk, kurang tidur juga memberikan kontribusi melonjaknya berat badan.
Hormon leptine memiliki dampak signifikan pada selera makan. Peningkatan tingkat hormon ini menekan nafsu makan. Ada bukti bahwa tidak mendapatkan cukup tidur menurunkan kadar leptin. Hal inilah yang menyebabkan peningkatan nafsu makan dan berat badan. 

5. Memicu diabetes melitus
Diabetes terkait dengan meningkatnya kadar gula dalam darah. Kondisi ini penyebab nomor satu kebutaan di Amerika Serikat dan memberikan kontribusi bagi banyak masalah yang mengancam nyawa, seperti serangan jantung, stroke dan penyakit ginjal. Kondisi ini dapat mempersingkat hidup Anda. Ada bukti bahwa tidak mendapatkan cukup tidur dapat menyebabkan perubahan metabolik yang menyebabkan diabetes melitus.
Jadi tidur itu secukupnya gak berlebihan, gak juga kekurangan....

No comments:

Post a Comment